Pengertianpendekatan pembelajaran menurut Syaiful (2003:62) yang menyatakan bahwa pendekatan adalah suatu pandangan guru terhadap siswa dalam menilai, menentukan sikap dan perbuatan yang dihadapi dengan harapan dapat memecahkan masalah dalam mengelola kelas yang nyaman dan menyenangkan dalam proses pembelajaran.
Penggunaanmedia dan metode pembelajaran yang dipilih guru merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas pembelajaran. Hamalik (2001:32) juga menyatakan bahwa, "untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran, di sekolah perlu digunakan metode dan teknik pembelajaran yang
Melaluikegiatan percobaan ini, siswa memperoleh pengalaman belajar yang konkret untuk melakukan penemuan atau pembuktian mengenai suatu topik. Suasa yang muncul adalah semangat, senang, dan aktif. Suasana menyenangkan dalam pembelajaran tidak berhenti sampai disitu. Kegiatan-kegiatan akhir berupa materi tangga nada.
cash. Bukan rahasia lagi bahwa mengajar seringkali menjadi tugas yang sulit - terutama ketika Anda harus memotivasi siswa agar tetap tertarik pada suatu pelajaran. Namun dengan pendekatan yang tepat, mengajar dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menarik, baik bagi guru maupun siswa. Karena itu, cara mengajar yang menyenangkan dan tidak membosankan penting untuk kita ketahui. Seperti apa? Artikel terkait 7 Cara mempersiapkan metode belajar anak yang menyenangkan Dengan mengambil pendekatan kreatif untuk mengajar, Anda dapat menarik perhatian anak secara efektif dan memaksimalkan pengetahuan yang mereka peroleh dari pelajaran. Melalui penggabungan aktivitas, visual, dan teknologi ke dalam pelajaran, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan membuat materi lebih menyenangkan untuk dipelajari. Dengan mengeksplorasi strategi ini, guru dapat membuat pelajaran lebih interaktif dan menyenangkan bagi semua orang yang terlibat. Berikut tips atau cara mengajar yang menyenangkan dan tidak membosankan. 1. Gamifikasi - Memasukkan elemen permainan ke dalam kelas agar lebih menarik dan menyenangkan. Gamifikasi adalah cara yang efektif untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa. Dengan memasukkan elemen permainan ke dalam kelas, seperti poin, hadiah, dan papan peringkat, siswa cenderung tetap fokus dan termotivasi untuk berpartisipasi. Gamifikasi juga mendorong siswa untuk berinteraksi satu sama lain dan bekerja sama, menjadikan pengalaman belajar lebih kolaboratif. Selain itu, guru dapat menggunakan elemen permainan untuk menilai kemajuan siswa dan memberikan umpan balik, menjadikan proses pembelajaran lebih individual dan interaktif. 2. Pembelajaran Visual - Memasukkan visual ke dalam rencana pelajaran agar lebih mudah diingat. Pembelajaran Visual adalah cara yang efektif untuk membuat rencana pelajaran lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Memasukkan visual ke dalam rencana pelajaran dapat membuat informasi lebih mudah diingat, karena memberi siswa representasi materi secara visual, membuatnya lebih mudah untuk mengingat fakta dan memahami konsep yang kompleks. Visual dapat digunakan untuk mengilustrasikan poin-poin penting, menyoroti informasi penting, atau memberikan konteks dan perspektif. Visual juga dapat digunakan untuk menambah elemen kreatif pada pelajaran, menjadikannya lebih menyenangkan dan merangsang. Memasukkan visual ke dalam rencana pelajaran dapat membuat pembelajaran lebih menarik, mengasyikkan, dan berkesan. 3. Pembelajaran Berbasis Proyek- Memungkinkan siswa mengerjakan proyek yang relevan dengan pelajaran dan minat mereka. Pembelajaran berbasis proyek memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi topik dan ide yang menarik bagi mereka dan relevan dengan studi mereka. hal ini mendorong siswa untuk mengambil inisiatif dan berpikir kritis tentang proyek yang sedang mereka kerjakan. Jenis pembelajaran ini juga memungkinkan siswa untuk berkolaborasi dan memperoleh keterampilan interpersonal yang berharga saat mereka bekerja sama untuk menyelesaikan sebuah proyek. Selain itu, pembelajaran berbasis proyek dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mempraktikkan pemecahan masalah, mengembangkan keterampilan penelitian, dan bahkan mengasah kemampuan presentasi kepada teman sekelas dan guru. 4. Pembelajaran Kolaboratif- Mendorong kerja kelompok untuk mendukung pembangunan tim dan kolaborasi. Pembelajaran kolaboratif adalah cara yang bagus untuk membuat siswa terlibat dan bekerja sama. Dengan mendorong kerja kelompok, Anda dapat membantu membangun rasa kohesi tim, yang penting untuk kolaborasi yang berhasil. Hal ini juga memungkinkan siswa untuk berbagi perspektif unik mereka, yang dapat menghasilkan pemahaman konsep yang lebih dalam. Anda dapat menyiapkan aktivitas pembelajaran kolaboratif seperti pembelajaran berbasis proyek, debat, pembelajaran berbasis inkuiri, dan banyak lagi. Dengan metode ini, guru lebih berperan sebagai fasilitator, membantu kelompok menemukan solusi, sementara siswa merasa memiliki pembelajaran mereka. Artikel terkait 5 Contoh Interaksi Sosial Kerjasama, Penting Diajarkan pada Si Kecil! 5. Pembelajaran Berbasis Inkuiri- Meminta siswa mengajukan pertanyaan dan mengeksplorasi jawaban di luar kuliah standar. Pembelajaran berbasis inkuiri adalah cara yang bagus untuk melibatkan siswa di kelas dan mendorong pertumbuhan mereka sebagai pembelajar mandiri. Metode ini mendorong mahasiswa untuk bertanya dan menggali jawaban di luar perkuliahan standar. Dengan membiarkan siswa mengeksplorasi minat dan keingintahuan mereka, guru dapat memfasilitasi lingkungan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Pembelajaran berbasis inkuiri juga memungkinkan guru untuk mendapatkan wawasan tentang cara siswa berpikir dan mendekati pembelajaran. Hal ini mendorong siswa untuk kreatif dan mengeksplorasi ide-ide mereka sendiri, bukan hanya mengandalkan masukan dari guru. Selain itu, pembelajaran berbasis inkuiri dapat membantu siswa mengembangkan kepercayaan diri dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjadi pembelajar mandiri. 6. Instruksi Dibedakan- Mengadaptasi kurikulum untuk memenuhi kebutuhan semua siswa. Instruksi yang dibedakan adalah metode pengajaran yang melibatkan penyesuaian kurikulum untuk memenuhi kebutuhan semua siswa. Dengan menyesuaikan pelajaran dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa, instruksi yang berbeda memungkinkan guru melibatkan siswa dalam pembelajaran yang bermakna dan relevan. Strategi pengajaran yang berbeda termasuk memecah pelajaran menjadi potongan-potongan yang dapat dikelola, memberikan opsi bagaimana siswa dapat mendemonstrasikan pembelajaran, dan menawarkan beberapa jalur akses ke tujuan yang sama. Pendekatan ini sangat bermanfaat bagi siswa dengan gaya belajar yang berbeda, kebutuhan khusus, atau latar belakang bahasa. Hal ini juga berguna di ruang kelas besar dengan berbagai kemampuan, yang memungkinkan guru untuk melibatkan semua siswa dalam pembelajaran. 7. Experiential Learning- Memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung. Experiential learning adalah alat pendidikan yang ampuh yang memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung. Jenis pembelajaran ini melibatkan siswa dalam kegiatan seperti kunjungan lapangan, simulasi, proyek, dan latihan pemecahan masalah. Ini memberi siswa kesempatan untuk menjelajahi dunia di sekitar mereka dan menerapkan pengetahuan mereka sendiri ke situasi dunia nyata. Experiential learning juga memiliki keunggulan karena jauh lebih menarik daripada metode pengajaran tradisional, sehingga lebih mudah bagi siswa untuk tetap fokus dan termotivasi di dalam kelas. 8. Teknologi- Mengintegrasikan teknologi ke dalam rencana pelajaran agar lebih mudah diakses. Mengintegrasikan teknologi ke dalam rencana pembelajaran adalah cara yang bagus untuk menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan dan mudah diakses. Teknologi dapat digunakan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti menyediakan alat bantu pembelajaran visual, kegiatan interaktif, dan simulasi. Teknologi juga dapat membantu siswa untuk tetap terlibat dengan materi, serta membantu mereka memahami konsep dengan lebih cepat. Selain itu, teknologi dapat memudahkan untuk menilai kemajuan siswa dan memberikan umpan balik instan kepada siswa. Dengan menggunakan teknologi di kelas, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan interaktif yang pasti akan membuat siswa tetap terlibat dan tertarik. Mengajar harus menyenangkan dan menarik bagi guru dan siswa. Dengan memasukkan metode interaktif yang menyenangkan ke dalam kurikulum, guru dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, mengurangi kebosanan di kelas, dan membantu siswa memperoleh lebih banyak pengetahuan. Penting bagi guru untuk tetap kreatif dan mengikuti perkembangan metode pengajaran terbaru, karena hal ini dapat membantu mereka menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Baca juga Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
Foto oleh Max Fiscer dari Pexels Menjadi guru yang baik harus tahu cara mengajar yang asyik dan menyenangkan. Mengajar baik mengajar online maupun offline Guru pintar harus tetap memperhatikan cara mengajar yang baik dan benar. Hal ini menjadi poin yang sangat penting karena Guru pintar pasti menginginkan tujuan pembelajaran tercapai secara maksimal. Metode mengajar yang menyenangkan tidak akan membuat siswa cepat bosan. Guru pintar tidak akan lagi mendengar siswa berkata “kapan istirahat?” atau “kapan pulang?” Bagaimana caranya Guru pintar dapat mengajar yang Asyik dan menyenangkan? Simak ulasannya berikut ini. Interaksi dengan Siswa Foto oleh Tima Miroshnichenko dari Pexels Setiap siswa dari berbagai level baik itu siswa SD atau siswa SMP, sangat senang jika pendapatnya didengarkan. Dalam satu kelas tidak semua siswa memiliki kemampuan menyampaikan ide atau pendapatnya. Di sinilah peran penting Guru pintar untuk menumbuhkan rasa percaya siswa dan memantik keberanian mereka untuk mengungkapkan ide atau pendapatnya. Interaksi yang berjalan baik di dalam kelas dapat membuat siswa lebih fokus. Karena selain siswa berlatih cara berbicara dan mengemukakan pendapat, siswa juga belajar bagaimana cara mendengarkan orang lain. Hal ini sangat penting untuk siswa karena akan menjadi bekal saat berinteraksi dengan orang lain, baik itu dengan teman, guru, orang tua atau masyarakat pada umumnya. Nah, interaksi yang adil dan merata membuat siswa merasa terlibat dalam proses pembelajaran sehingga mereka tidak ingin buru-buru meninggalkan kelas. Memanfaatkan Teknologi Foto oleh Agung Pandit Wiguna dari Pexels Salah satu cara mengajar yang asyik dan menyenangkan adalah dengan memanfaatkan teknologi. Jangan beranggapan bahwa teknologi hanya perlu digunakan saat mengajar online. Baik mengajar online ataupun offline, teknologi memiliki peranan penting dalam menciptakan suasana belajar yang seru. Saat mengajar offline, Guru pintar dapat memanfaatkan smartboard, projector, atau menggunakan media-media pembelajaran interaktif yang banyak ditemukan baik yang gratis maupun berbayar. Pada saat mengajar online, kebutuhan Guru pintar untuk menggandeng teknologi tentu lebih besar. Minimal Guru pintar mampu mengoperasikan laptop atau smartphone saat menyelenggarakan pembelajaran. Berbagai aplikasi telah berkembang pesat untuk menyediakan penunjang pembelajaran online. Pertanyaannya adalah apakah Guru pintar sudah familiar dengan teknologi-teknologi tersebut? Jika belum, jangan pernah malu untuk belajar dan bertanya. Ciptakan Suasana Belajar yang Tidak Berbeda Foto oleh Anastasia Shuraeva dari Pexels Guru pintar pasti sudah biasa menghias kelas. Menempel berbagai ornament di dalam kelas atau mengubah tata letak meja dan kursi. Suasana kelas yang dinamis, selalu berubah dalam waktu tertentu membuat siswa merasa betah saat belajar. Hal lain yang dapat Guru pintar lakukan untuk menghindari kebosanan adalah dengan melalukan perubahan tempat duduk. Akan sangat menyenangkan bagi siswa jika bisa berinteraksi tidak hanya dengan satu atau dua temannya, tetapi dengan lebih banyak teman di kelas. Bagaimana jika Guru pintar mengajar online? Meskipun tidak mengajar di dalam kelas sungguhan, Guru pintar tetap dapat menciptakan suasana mengajar yang asyik dan seru. Saat melakukan telekonferensi dengan siswa menggunakan Zoom meeting atau Google meet, Guru pintar dapat menentukan tema-tema khusus atau menggunakan virtual background yang unik dan menarik. Jangan Kaku Foto oleh Max Fischer dari Pexels Tidak ada salahnya sekali waktu Guru pintar memunculkan sisi humoris. Jika suasana belajar terlalu tegang, siswa tidak akan dapat menikmati proses pembelajaran. Tidak perlu Guru pintar terlalu pandai melawak sehingga membuat siswa terpingkal-pingkal. Guru pintar cukup menebar senyuman, melontarkan tebak-tebakan, atau guyonan ringan saja. Sikap yang tidak terlalu di kelas membuat siswa merasa nyaman. Ini juga bermanfaat untuk menyegarkan suasana belajar. Guru pintar harus jeli membaca situasi kapan harus bersikap santai, dan kapan harus serius. Lakukan semuanya secara seimbang, maka kelas Guru pintar tidak akan kaku. Tunjukkan Perhatian yang Adil dan Merata Foto oleh Tima Miroshnichenko dari Pexels Guru pintar wajib mengusahakan semua siswa mendapatkan perhatian. Kadang kala tanpa sadar kita lebih fokus pada siswa yang pintar dan aktif sehingga melupakan siswa yang pendiam. Meskipun tidak disampaikan secara langsung, siswa pasti ingin diperhatikan. Ganti greeting Guru pintar menjadi lebih personal. Jika biasanya hanya dengan “selamat pagi anak-anak! Apa kabarnya hari ini?” Guru pintar bisa mengganti dengan “Wah, Mia, Tomi, Cici hari ini kalian terlihat bersemangat. Sarapan apa pagi ini?” Guru pintar juga dapat memanggil nama siswa satu persatu sehingga semua merasa memiliki rasa memiliki satu sama lain. Bagaimana Guru pintar? Poin mana yang sudah Guru pintar lakukan di kelas? Mari selalu mengajar dengan menerapkan cara mengajar yang asyik dan menyenangkan. Siswa gembira, Guru Bahagia.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hai! Perkenalkan kami dari mahasiswa Asistensi Mengajar program studi Pendidikan Sejarah. Kali ini kami akan membagikan pengalaman kami selama menjadi mahasiswa Asistensi Mengajar di SMKN 1 Kepanjen. Asistensi Mengajar sendiri merupakan bentuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif di bawah bimbingan guru dan dosen pembimbing di satuan pendidikan formal. Aktivitas Asistensi Mengajar di satuan pendidikan ini dilaksanakan selama 1 semester setara 20 SKS dengan waktu pelaksanaan 20 minggu. Tujuan dari kegiatan Asistensi Mengajar ini adalah untuk meratakan kualitas pendidikan di Indonesia dan penyaluran output pembelajaran UM yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang termuat dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 terkait Standar Nasional Pendidikan Tinggi SN Dikti mengharuskan Universitas Negeri Malang untuk merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang inovatif sehingga mahasiswa dapat mencapai target pembelajaran yakni mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang optimal. Dalam SN Dikti Tahun 2020 Pasal 18 menyebutkan bahwa pemenuhan masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana atau sarjana terapan dapat dilakukan dengan 1 mengikuti kegiatan pembelajaran dalam program studi pada PT sesuai masa dan beban belajar secara menyeluruh, 2 mengikuti proses pembelajaran dalam program studi untuk memenuhi masa dan beban belajar, serta mengikuti proses pembelajaran di luar program studi. Hal ini sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Merdeka Belajar Kampus Merdeka MBKM.Salah satu kegiatan yang dilakukan Universitas Negeri Malang dalam mengimplementasikan Kampus Merdeka adalah dengan melakukan kegiatan Asistensi Mengajar ini. Kegiatan ini dilakukan dengan bekerjasama antara pihak Universitas dengan Lembaga Pendidikan yang telah memiliki kerjasama dengan Universitas Negeri Malang. Pelaksanaan kegiatan Asistensi Mengajar ini dilakukan dalam bidang akademik dan non-akademik. Kegiatan Asistensi Mengajar kami di SMKN 1 Kepanjen ini dilaksanakan oleh 12 mahasiswa dengan program studi yang berbeda yakni program studi Pendidikan Sejarah, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Teknik Elektro, dan Pendidikan Teknik Informatika. Selama mengikuti kegiatan Asistensi Mengajar ini kami melaksanakan kegiatan akademik dan non-akademik. Kegiatan akademik yang kami lakukan yaitu seperti kegiatan belajar-mengajar, pembuatan perangkat pembelajaran dan membantu kegiatan akademik lainnya. Kemudian untuk kegiatan non-akademik yaitu membantu administrasi sekolah dan terdapat tugas mempublikasikan video, artikel, laporan dan lain-lain. Kami sebagai mahasiswa sejarah diberikan tugas untuk mengajar materi Sejarah Indonesia di setiap kelas yang berbeda. materi sejarah yang kami ajarkan yaitu mulai dari materi Kolonialisme, Perlawanan Terhadap Bangsa Barat, Pergerakan Kebangsaan Indonesia dan Pendudukan Jepang di Indonesia. Sebelum melakukan kegiatan belajar-mengajar, kami para mahasiswa Pendidikan Sejarah diberikan tugas untuk membuat Modul Ajar yang berguna sebagai rencana sebelum memulai proses pembelajaran. Pada perihal mengajar di kelas, kami diberikan kelas yang berbeda-beda dan diharuskan mengajar sendiri. Terdapat beberapa kelas yang diserahkan kepada kami mahasiswa Asistensi Mengajar Jurusan Sejarah yaitu seperti pada kelas X TEI 2 yang diampu oleh mahasiswa yang bernama Riski Aldi Febrian, kemudian pada kelas X RPL 4 yang diampu oleh mahasiswa yang bernama Aci Adi Iansah, dan pada kelas X RPL 3 yang diampu oleh mahasiswa yang bernama Choirina Tamimi serta mahasiswa yang terakhir yakni atas nama Syifa Dewi dengan mengampu kelas X TKR 1. Pada kelas yang diampu oleh Riski Aldi Febrian yakni pada kelas X TEI 2, banyak sekali pengalaman yang didapatkan oleh saudara Riski Aldi Febrian terkait proses belajar dan mengajar di kelas. Saudara Riski Aldi Febrian banyak sekali mendapatkan ilmu mengajar mulai dari bagaimana mengatur manajemen kelas, kemudian bagaimana mengatur anak didik yang bermasalah dan lain sebagainya. Di sisi lain saudara Riski Aldi Febrian juga belajar banyak mengenai bagaimana pembuatan modul ajar yang baik serta pembuatan media pembelajaran yang menarik bagi siswa. Kemudian pada pengalaman kelas yang diampu oleh mahasiswa Asistensi Mengajar atas nama Aci Adi Iansah ini terutama pada kelas X RPL 4 ini banyak sekali momen yang menarik mulai dari proses pembelajaran di kelas yang mana saudara Aci Adi Iansah ini menggunakan berbagai metode pembelajaran yakni permainan susun kata. Dimana permainan ini sangat menarik minat siswa kelas X RPL 4 terutama pada saat materi pendudukan Jepang di Indonesia. Siswa-siswi sangat antusias melakukan permainan susun kata ini, dimana sistem permainan ini membaginya dalam beberapa kelompok yang kemudian siswa diberikan arahan untuk menyusun kata yang berhubungan dengan materi pendudukan jepang di Indonesia. Tak kalah menarik juga yang dilakukan oleh saudara Syifa Dewi pada saat mengajar, banyak sekali metode yang dilakukan oleh saudari Syifa Dewi ini mulai dari menerangkan materi dengan media PPt yang menarik dan banyak gambar ilustrasinya. Hal ini membuat siswa-siswi SMKN 1 Kepanjen lebih tertarik pada saat saudara Syifa menerangkan materi sejarah. Selanjutnya dari saudari Choirina Tamimi juga membuat media pembelajaran berbentuk video scribe yang berisi materi sejarah dengan berbantuan video yang menarik, selain itu saudari juga membuat media pembelajaran berbentuk Flip Book sebagai bacaan yang menarik untuk peserta didik. Kemudian dalam hal untuk melakukan sebuah evaluasi yang menarik kami menggunakan website Quizizz, Kahoot, Word Wall dan lain sebagainya. Selain mengajar kami juga diberikan tugas untuk melaksanakan piket harian, yaitu di bagian humas, kurikulum, tata tertib dan perpustakaan. Kegiatan piket humas dilakukan di dalam ruangan humas, dalam piket humas sendiri terdapat pekerjaan berupa mengedit twibbon, membuat laporan kegiatan, SOP kegiatan, menjaga dan membantu pada saat ada kegiatan humas seperti sosialisasi kerja maupun perekrutan kerja. Kemudian pada piket kurikulum sendiri terdapat beberapa tugas yang mahasiswa Asistensi Mengajar kerjakan yaitu seperti menginput data analisis nilai siswa ke excel yang nantinya digunakan untuk acuan kelulusan siswa. Pada piket perpustakaan mahasiswa Asisten Mengajar diberikan tugas untuk membantu petugas perpustakaan untuk membarcode buku, memberi stempel, menyampul buku dan menata buku di rak buku yang sudah disediakan, hal ini sangat amat menyenangkan bagi mahasiswa Asistensi Mengajar dikarenakan piket perpustakaan ini dikerjakan di ruangan yang ber-AC dan dengan suasana yang nyaman. Pada bagian piket di tata tertib mahasiswa Asistensi Mengajar mempunyai tugas untuk menjaga pos tata tertib serta mengijinkan siswa-siswi apabila ingin keluar-masuk dari lingkungan sekolah. Kegiatan mahasiswa Asistensi Mengajar ini memberikan banyak sekali dampak bagi kami. Seperti pada proses belajar-mengajar mahasiswa Asistensi Mengajar ini banyak mendapatkan ilmu-ilmu yang bermanfaat untuk kedepannya, mulai dari bagaimana proses mengajar dikelas dan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan untuk mengajar. Kemudian kami juga mendapatkan ilmu mengenai bagaimana administrasi yang ada di sekolah dan bagaimana cara bekerjasama dengan tim baik dari mahasiswa Asistensi Mengajar sendiri maupun dengan pihak-pihak sekolah. Pada proses kegiatan Asistensi Mengajar di SMK Negeri 1 Kepanjen tidak hanya melakukan proses kegiatan pembelajaran di kelas serta piket saja, akan tetapi mahasiswa Asistensi Mengajar ini juga melakukan dan merancang program kerja dalam bidang non akademik. Seperti membuat Prasasti Barcode, membuat Banner Denah Sekolah serta yang terakhir membuat Plang Petunjuk Arah. Urgensi pembuatan program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa Asistensi Mengajar ini sangat penting, dikarenakan setiap program kerja non akademik ini merujuk pada permasalahan yang ada di SMKN 1 kepanjen terutama pada perihal sarana dan prasarana dengan berlandaskan permasalahan tersebut maka mahasiswa Asistensi Mengajar membuat beberapa program kerja non akademik untuk mengatasi permasalahan yang ada. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya
cara mengajar ips yang menarik dan menyenangkan